Helm Half Face untuk Touring Jauh: Prioritaskan Gaya atau Perlindungan Maksimal?
Helm half face memang populer karena menawarkan sensasi kebebasan, sirkulasi udara lebih baik, dan bobot yang ringan, cocok untuk perjalanan singkat di perkotaan. Namun, bagaimana keamanannya saat menempuh perjalanan jarak jauh (touring)?
Secara singkat, helm half face memiliki keterbatasan signifikan dalam hal keselamatan untuk berkendara jauh.
- Minimnya Perlindungan Wajah Bawah: Ini adalah kelemahan fatal. Dalam insiden kecelakaan, area dagu, rahang, dan wajah bagian bawah Anda sepenuhnya terekspos. Padahal, studi menunjukkan area dagu adalah salah satu titik benturan paling umum dalam kecelakaan sepeda motor.
- Paparan Angin dan Cuaca Ekstrem: Terpaan angin konstan pada kecepatan tinggi bisa menyebabkan kelelahan berlebih, kebisingan yang merusak pendengaran, serta paparan langsung terhadap debu, serangga, kerikil kecil, atau hujan. Ini mengurangi konsentrasi dan kenyamanan berkendara.
- Risiko Benda Asing: Kerikil kecil atau serangga yang mengenai wajah pada kecepatan tinggi bisa sangat menyakitkan dan mengganggu fokus, berpotensi memicu kecelakaan.
Untuk touring atau perjalanan jauh, di mana kecepatan sering lebih tinggi dan durasi berkendara lebih lama, risiko kecelakaan dan kelelahan meningkat. Dibandingkan helm full face atau modular yang menawarkan perlindungan menyeluruh, helm half face jelas kurang ideal.
Kesimpulan: Helm half face mungkin nyaman untuk perjalanan santai di sekitar kota. Namun, untuk keselamatan dan kenyamanan maksimal saat berkendara jauh, helm full face atau modular jauh lebih direkomendasikan. Prioritaskan perlindungan kepala dan wajah secara menyeluruh di atas gaya semata, terutama saat menempuh ribuan kilometer.