Jelajah Nusantara: Dari Healing Hingga Destinasi Inovatif
Pariwisata dalam negeri Indonesia kini bergerak dinamis, tidak lagi sekadar tentang kunjungan massal, melainkan bergeser ke arah pengalaman yang lebih personal, mendalam, dan berkelanjutan. Tren ini memicu pengembangan destinasi yang kian beragam dan inovatif.
Gaya Pariwisata dalam Negeri yang Bergeser:
Masyarakat Indonesia kini mencari lebih dari sekadar liburan biasa. Beberapa gaya yang menonjol antara lain:
- Wisata "Healing" dan Wellness: Pencarian ketenangan dan pemulihan diri di alam terbuka, seperti pegunungan, pantai terpencil, atau bahkan staycation di penginapan unik dengan fasilitas spa dan yoga. Glamping (glamorous camping) menjadi salah satu primadona.
- Petualangan dan Ekowisata: Minat pada aktivitas menantang seperti mendaki gunung, snorkeling, diving, hingga menjelajahi hutan dan air terjun tersembunyi. Kesadaran lingkungan mendorong gaya perjalanan yang minim jejak karbon dan menghormati alam.
- Wisata Budaya dan Edukasi: Eksplorasi kekayaan tradisi, seni, dan sejarah lokal, seringkali melalui kunjungan ke desa adat, museum, atau belajar kerajinan tangan langsung dari pengrajin.
- Kuliner Lokal dan Gastronomi: Perjalanan khusus untuk mencicipi hidangan khas daerah, berburu kopi lokal, atau menikmati pengalaman makan di restoran autentik.
- Workation (Work & Vacation): Kombinasi bekerja jarak jauh sambil berlibur, mencari lokasi dengan konektivitas internet memadai namun tetap menawarkan suasana liburan yang inspiratif.
Pengembangan Destinasi Terkini:
Pemerintah dan pelaku industri merespons pergeseran ini dengan fokus pada:
- Peningkatan Aksesibilitas dan Infrastruktur: Pembangunan dan perbaikan bandara, jalan, serta fasilitas pendukung di Destinasi Super Prioritas (DSP) seperti Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Likupang.
- Pariwisata Berkelanjutan dan Berbasis Komunitas: Mendorong pengembangan destinasi yang melibatkan masyarakat lokal, menjaga kelestarian lingkungan, serta mengedepankan prinsip CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability).
- Diversifikasi Produk Wisata: Menciptakan atraksi baru di luar ikon utama, seperti desa wisata tematik, jalur sepeda, spot paralayang, hingga pengembangan wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).
- Digitalisasi Promosi dan Pelayanan: Memanfaatkan platform digital untuk promosi, pemesanan tiket, hingga panduan wisata, memudahkan wisatawan dalam merencanakan perjalanan.
Transformasi ini menunjukkan bahwa pariwisata dalam negeri Indonesia tidak hanya bangkit, tetapi juga tumbuh menjadi sektor yang lebih matang, responsif terhadap kebutuhan wisatawan modern, dan berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.