Pajak Penghasilan: Rem atau Gas Pertumbuhan Ekonomi?
Pajak Penghasilan (PPh) adalah instrumen kebijakan fiskal vital yang memiliki dua sisi mata uang terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Di satu sisi, PPh merupakan sumber utama pendapatan pemerintah untuk membiayai belanja publik; di sisi lain, PPh secara langsung memengaruhi daya beli masyarakat dan insentif investasi.
Sebagai "Rem": Dampak PPh Tinggi
Ketika tarif PPh ditetapkan terlalu tinggi, dampaknya bisa menyerupai "rem" bagi laju ekonomi. Pendapatan siap pakai masyarakat (disposable income) akan berkurang signifikan, yang pada gilirannya menekan konsumsi rumah tangga dan kemampuan menabung. Bagi dunia usaha, PPh yang tinggi dapat mengurangi profitabilitas dan insentif untuk berinvestasi, berekspansi, atau menciptakan lapangan kerja baru. Beban pajak yang berat juga berpotensi mendorong praktik penghindaran pajak atau bahkan migrasi modal dan tenaga ahli ke negara dengan rezim pajak yang lebih ringan, menghambat akumulasi modal dan inovasi domestik.
Sebagai "Gas": PPh yang Optimal dan Belanja Pemerintah
Namun, PPh juga bisa menjadi "gas" pendorong pertumbuhan jika dikelola secara strategis. Tarif PPh yang optimal dan progresif dapat menjaga keadilan sosial sekaligus tidak mematikan insentif ekonomi. Pendapatan PPh yang terkumpul memungkinkan pemerintah untuk berinvestasi pada infrastruktur krusial (jalan, pelabuhan, energi), pendidikan, kesehatan, dan riset & pengembangan. Investasi publik ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas, menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif, dan membangun modal manusia yang berkualitas – fondasi bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan.
Keseimbangan Kunci
Intinya, dampak PPh terhadap pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada desain kebijakannya. Pemerintah perlu menemukan keseimbangan antara kebutuhan penerimaan negara dengan upaya menjaga daya saing dan insentif ekonomi. Kebijakan PPh yang efektif adalah yang mampu menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membiayai fungsi negara, namun pada saat yang sama tidak membebani masyarakat dan dunia usaha secara berlebihan, sehingga mendorong konsumsi, investasi, dan inovasi demi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.